Nyeri sendi saat hamil adalah salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil. Nyeri sendi bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti pinggul, lutut, pergelangan tangan, bahu, dan leher. Gejala Nyeri sendi bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan ibu hamil, terutama di trimester ketiga. Lalu, apa penyebab nyeri sendi saat hamil, dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan berikut ini.
Daftar Isi
TogglePenyebab Nyeri Sendi Saat Hamil
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan nyeri sendi saat hamil, antara lain:
- Perubahan Hormon
Hormon relaksin dan progesteron yang meningkat saat hamil bisa membuat ligamen (jaringan penghubung tulang) menjadi lebih longgar dan elastis. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan persalinan, tetapi juga bisa menyebabkan nyeri sendi karena tulang menjadi kurang stabil.
- Peningkatan Berat Badan
Berat badan yang bertambah saat hamil bisa memberikan tekanan lebih pada sendi, terutama sendi pinggul dan lutut. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dan peradangan pada sendi.
- Perubahan Postur Tubuh
Saat hamil, perut yang membesar bisa mengubah pusat gravitasi tubuh dan postur tubuh. Hal ini bisa menyebabkan otot dan sendi menjadi tegang dan nyeri, terutama di bagian punggung, leher, dan bahu.
- Kekurangan Kalsium
Saat hamil, kebutuhan kalsium meningkat karena janin juga membutuhkannya untuk tumbuh. Jika asupan kalsium tidak mencukupi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang ibu, sehingga bisa menyebabkan tulang menjadi rapuh dan nyeri.
Baca juga : Penyebab nyeri sendi lupus
Cara Mencegah Nyeri Sendi Saat Hamil
Untuk mencegah nyeri sendi saat hamil, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, yaitu:
- Mengatur Pola Makan
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama yang mengandung kalsium, vitamin D, omega-3, dan antioksidan. Makanan-makanan ini bisa membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi, serta mengurangi peradangan.
Contoh makanan yang baik untuk ibu hamil adalah susu, yogurt, keju, ikan, sayur hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Salah satu susu yang di rekomendasikan untuk ibu hamil adalah susu kambing Etawarich, yang mengandung kalsium, protein, dan zat besi yang tinggi, serta mudah dicerna oleh tubuh.
- Berolahraga Secara Teratur
Olahraga bisa membantu menguatkan otot dan sendi, serta meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi darah. Olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah yang ringan dan tidak berisiko, seperti berjalan, berenang, yoga, atau senam hamil. Dan juga Olahraga harus di lakukan secara teratur, minimal 30 menit sehari, 3 kali seminggu. Namun, sebelum berolahraga, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, dan menghindari olahraga yang bisa menyebabkan cedera, seperti lari, lompat, atau angkat beban.
- Memperbaiki Postur Tubuh
Ibu hamil harus memperhatikan postur tubuh saat berdiri, duduk, atau tidur. Postur tubuh yang baik bisa membantu mengurangi tekanan pada sendi dan otot, serta mencegah nyeri. Beberapa tips untuk memperbaiki postur tubuh adalah:
Saat berdiri, ibu hamil harus menegakkan punggung, menarik bahu ke belakang, dan menempatkan kaki selebar pinggul. Jika perlu, ibu hamil bisa menggunakan sabuk penyangga perut untuk membantu menopang perut yang besar.
Saat duduk, ibu hamil harus memilih kursi yang nyaman dan memiliki sandaran. Ibu hamil harus duduk dengan punggung lurus, bahu rileks, dan kaki tidak terlipat. Jika perlu, ibu hamil bisa menggunakan bantal untuk menopang punggung atau leher.
Saat tidur, ibu hamil harus memilih kasur, bantal, dan selimut yang nyaman. Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil adalah miring ke kiri, dengan bantal di antara kaki dan di bawah perut. Posisi ini bisa membantu mengurangi tekanan pada sendi pinggul dan lutut, serta meningkatkan aliran darah ke janin.
- Mengistirahatkan Tubuh
Ibu hamil harus mengistirahatkan tubuh secara cukup, terutama saat merasa lelah atau nyeri. Ibu hamil harus menghindari aktivitas yang berat atau melelahkan, seperti berdiri atau duduk terlalu lama, mengangkat barang berat, atau menunduk. Selain itu, Ibu hamil juga harus mengatur waktu tidur yang cukup, yaitu sekitar 8 jam sehari. Jika perlu, ibu hamil bisa melakukan pijat atau kompres hangat untuk meredakan nyeri sendi.
Nyeri sendi saat hamil adalah hal yang umum dan bisa di cegah dengan cara-cara di atas. Namun, jika nyeri sendi terasa sangat parah, tidak kunjung hilang, atau di sertai gejala lain, seperti bengkak, kemerahan, atau demam, ibu hamil harus segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bisa menunjukkan adanya kondisi medis yang serius, seperti infeksi, radang sendi, atau preeklampsia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Beli susu kambing etawarich di marketplace kesayangan Anda